Sebuah ungkapan kekesalan yang selalu muncul dari mulut wanita adalah "kenapa sih cowo liatnya dari fisik aja?","kenapa sih kecantikan hati gw ga diliat?"
Sebuah pertanyaan yang jujur aja menjadi dilema bagi laki-laki untuk menjawabnya, karena ini dianggap sebagai pertanyaan jebakan, karena bila menjawab jujur dianggap sebuah pelecehan, dan bila berbohong dianggap gombal.
Seorang rekan sejawat memberikan pencerahan tentang ini, yang membuat saya kaget adalah karena rekan sejawat tersebut adalah seorang perempuan. Ya, dia perembpuan dan mengungkapkan pencerahan ini didepan rekan lain yang pria.
Dia mengungkapkan bahwa bila mencari pasangan, para pria harus melihat fisiknya dahulu. Dan bila pria mengungkapkan dia mencintai pasangannya karena pemikiran ataupun lainnya diatas fisik adalah bullshit. Tentu saja ini membuat kaget pria yang ada disana. Dia beralasan bahwa dengan melihat fisik terlebih dahulu maka pria akan senang untuk pulang kerumah. Sebuah hal yang masuk akal mengingat salah satu faktor pembuat suami malas pulang ke rumah adalah kurangnya gairah dalam melihat istri sendiri, dan lebih tergoda melihat wanita lain ditempat kerja atau social network. Makanya dalam agama saya, Islam, Seorang istri diwajibkan berhias untuk suaminya.
Namun apakah ini menjadi alasan utama yang harus diikuti 100%? ternyata tidak juga. Karena tetap saja kemampuan seorang wanita dalam berpikir dan menjadi pasangan yang baik dalam menjalani hidup bersama tetap menjadi sebuah pertimbangan yang harus diperhitungkan. Dan apakah level kecantikan yang kita inginkan? fisik tetaplah fisik yang akan pudar pada akhirnya. Karena itu fisik saja tidak cukup, sampai level kecantikan mana yang kita mau? Choose your life partner wisely...
Kamis, 08 Maret 2012
Senin, 05 Maret 2012
Words, Human weapon and strength, and also curse.
Kata-kata, sesuatu yang dikeluarkan melalui mulut manusia dan berasal dari hati dan pikiran kita. Lalu apa hubungannya dengan senjata? bukankah senjata itu bentuknya keras dan nyata, bukan seperti angin yang dapat hilang kapan saja.
Sejak manusia dapat berbicara dia dapat menyerang siapapun itu. Sejak jaman dahulu hanya karena sebuah kata manusia dapat saling membunuh. Berapa kali kita lihat berita bahwa hanya karena salah paham maka dua desa saling serang. Dengan senjata pula maka manusia dapat menyelesaikan pertikaian tersebut melalui jalan diplomasi. Sebuah sikap yang sudah mulai luntur di Indonesia ini dimana manusia mulai sulit berkomunikasi untuk menyelesaikan masalah sosial yang ada.
Melalui sebuah kata pun, manusia dapat memperoleh kekuatan dan keyakinan dalam diri untuk mengarungi hidup ini. kata-kata yang dikemukakan para motivator atau tokoh agama dapat membuat seseorang bangkit dari keterpurukannya. Kekuatan ini, atau sugesti kita dapat menyebutnya, dapat menggerakkan seluruh elemen masyarakat yang ada sehingga bangsa ini secara keseluruhan dapat bangkit.
Namun karena kata-kata pula seseorang dapat sangat-sangat jatuh terpuruk. Karena sebuah ucapan pada akhirnya adalah sebuah janji makakita harus menjaga apapun ucapan kita. Sebuah sikap yang lagi-lagi menghilang dari bangsa ini, bertutur kata santun. Kata-kata yang adalah suatu janji akan menjadi beban yang sangat mendalam bila tidak dapat memenuhinya. Sebuah pepatah berkata, "mulutmu harimaumu", yang berarti apapun yang kita ucapkan dapat menyerang balik kita. Berhati-hatilah kita dalam berkata, sehingga kita tidak akan menyakiti orang lain. Karena sakit hati seseorang kita tidak dapat mengetahui apakah sembuh atau tidak, karena maaf dapat dengan mudah meluncur dari mulut, bukan dari hati. Careful of what you say...
Sejak manusia dapat berbicara dia dapat menyerang siapapun itu. Sejak jaman dahulu hanya karena sebuah kata manusia dapat saling membunuh. Berapa kali kita lihat berita bahwa hanya karena salah paham maka dua desa saling serang. Dengan senjata pula maka manusia dapat menyelesaikan pertikaian tersebut melalui jalan diplomasi. Sebuah sikap yang sudah mulai luntur di Indonesia ini dimana manusia mulai sulit berkomunikasi untuk menyelesaikan masalah sosial yang ada.
Melalui sebuah kata pun, manusia dapat memperoleh kekuatan dan keyakinan dalam diri untuk mengarungi hidup ini. kata-kata yang dikemukakan para motivator atau tokoh agama dapat membuat seseorang bangkit dari keterpurukannya. Kekuatan ini, atau sugesti kita dapat menyebutnya, dapat menggerakkan seluruh elemen masyarakat yang ada sehingga bangsa ini secara keseluruhan dapat bangkit.
Namun karena kata-kata pula seseorang dapat sangat-sangat jatuh terpuruk. Karena sebuah ucapan pada akhirnya adalah sebuah janji makakita harus menjaga apapun ucapan kita. Sebuah sikap yang lagi-lagi menghilang dari bangsa ini, bertutur kata santun. Kata-kata yang adalah suatu janji akan menjadi beban yang sangat mendalam bila tidak dapat memenuhinya. Sebuah pepatah berkata, "mulutmu harimaumu", yang berarti apapun yang kita ucapkan dapat menyerang balik kita. Berhati-hatilah kita dalam berkata, sehingga kita tidak akan menyakiti orang lain. Karena sakit hati seseorang kita tidak dapat mengetahui apakah sembuh atau tidak, karena maaf dapat dengan mudah meluncur dari mulut, bukan dari hati. Careful of what you say...
Minggu, 07 Agustus 2011
Social Being Is What We Are
Ada quote yang saya ambil dari status teman saya di Facebook :
"jika ada yg menghapus tawa ku, kan kuberikan ia air mata. jika ada yg menghapus air mata ku, kan kuberikan ia tawa bahagia."
Apa menurut anda tentang kalimat diatas? Standar,atau malah berlebihan alias lebay?
Kalau saya bilang sih ini standar, dan memang ada lasan untuk ini.
Kalau tidak percaya ini pendapat saya.
Kita itu manusia (kecuali kalau anda ga anggap diri anda manusia atau bahkan alien, silahkan jangan lanjutkan baca post ini, hehehe), dan manusia itu memiliki emosi, serta manusia juga dinamakan mahluk sosial yang selalu berinteraksi dengan manusia yang lain.
Tak hanya tua atau muda, lelaki ataupun perempuan, kita semua akan merasakan sedih apabila hal yang membuat kita senang atau tertawa diambil dari diri kita.
Bisa saja dalam bentuk barang, kesempatan, ataupun seseorang.
Karena kita mahluk sosial, maka apabila seseorang yang telah membuat kita senang tidak ada lagi disisi kita.
Bisa saja secara fisik ataupun secara mental dan emosional. Ya, kesamaan emosi dan mental dalam sebuah lingkungan adalah hal yang dapat membuat setiap manusia dapat bekerja sama dan pada akhirnya akan merasakan senang dan susah bersama. Dan apabila secara emosional saja kita dapat merasa sedih luar biasa (kaya putus cinta mungkin) apalagi secara fisik.
Manusia secara instingtif (bener ga sih katanya?) akan mencari sarana untuk melepaskan beban emosi yang sangat menekan tersebut, dimana kesedihan juga menguras kemampuan fisik seseorang (itu makanya orang depresi cepet kurus). Sarana ini bermacam-macam, bisa dalam bentuk aktivitas seperti berlibur, atau malah dengan sebuah cara yang sangatlah murah, yaitu melepaskan beban dengan cara bercerita dengan teman.
Bercerita dengan manusia yang lain secara tidak langsung juga menghubungkan emosi antara yang bersedih dan pendengarnya, sehingga sang pendengar dapat menetralkan beban yang dialami manusia yang sedang bersedih. Hal ini karena kita, sekali lagi, adalah mahluk sosial dimana kita memiliki hubungan emosional dengan setiap manusia (kita datang dari satu manusia yaitu Adam). Namun dijaman sekarang ini kita juga harus dapat memilih manusia mana yang dapat mendengarkan kisah sedih kita sehingga pelepasan beban tersebut dapat maksimal. Secara minimal kita akan kembali tenang dan syuku-syukur kita dapat tersenyum apalagi tertawa.
Jadi adalah sebuah omong kosong apabila ada orang yang bilang "ga pa pa kok saya biasa sendiri". Sebenarnya dia belum menemukan orang yang tepat, karena hati kecil dia mengatakan bahawa dia adalah mahluk sosial yang harus mencari manusia lain untuk dapat berkomunikasi dan melepaskan beban yang dia terima. And because inside His/Her heart, He/She knows that social being is what we really are...
"jika ada yg menghapus tawa ku, kan kuberikan ia air mata. jika ada yg menghapus air mata ku, kan kuberikan ia tawa bahagia."
Apa menurut anda tentang kalimat diatas? Standar,atau malah berlebihan alias lebay?
Kalau saya bilang sih ini standar, dan memang ada lasan untuk ini.
Kalau tidak percaya ini pendapat saya.
Kita itu manusia (kecuali kalau anda ga anggap diri anda manusia atau bahkan alien, silahkan jangan lanjutkan baca post ini, hehehe), dan manusia itu memiliki emosi, serta manusia juga dinamakan mahluk sosial yang selalu berinteraksi dengan manusia yang lain.
Tak hanya tua atau muda, lelaki ataupun perempuan, kita semua akan merasakan sedih apabila hal yang membuat kita senang atau tertawa diambil dari diri kita.
Bisa saja dalam bentuk barang, kesempatan, ataupun seseorang.
Karena kita mahluk sosial, maka apabila seseorang yang telah membuat kita senang tidak ada lagi disisi kita.
Bisa saja secara fisik ataupun secara mental dan emosional. Ya, kesamaan emosi dan mental dalam sebuah lingkungan adalah hal yang dapat membuat setiap manusia dapat bekerja sama dan pada akhirnya akan merasakan senang dan susah bersama. Dan apabila secara emosional saja kita dapat merasa sedih luar biasa (kaya putus cinta mungkin) apalagi secara fisik.
Manusia secara instingtif (bener ga sih katanya?) akan mencari sarana untuk melepaskan beban emosi yang sangat menekan tersebut, dimana kesedihan juga menguras kemampuan fisik seseorang (itu makanya orang depresi cepet kurus). Sarana ini bermacam-macam, bisa dalam bentuk aktivitas seperti berlibur, atau malah dengan sebuah cara yang sangatlah murah, yaitu melepaskan beban dengan cara bercerita dengan teman.
Bercerita dengan manusia yang lain secara tidak langsung juga menghubungkan emosi antara yang bersedih dan pendengarnya, sehingga sang pendengar dapat menetralkan beban yang dialami manusia yang sedang bersedih. Hal ini karena kita, sekali lagi, adalah mahluk sosial dimana kita memiliki hubungan emosional dengan setiap manusia (kita datang dari satu manusia yaitu Adam). Namun dijaman sekarang ini kita juga harus dapat memilih manusia mana yang dapat mendengarkan kisah sedih kita sehingga pelepasan beban tersebut dapat maksimal. Secara minimal kita akan kembali tenang dan syuku-syukur kita dapat tersenyum apalagi tertawa.
Jadi adalah sebuah omong kosong apabila ada orang yang bilang "ga pa pa kok saya biasa sendiri". Sebenarnya dia belum menemukan orang yang tepat, karena hati kecil dia mengatakan bahawa dia adalah mahluk sosial yang harus mencari manusia lain untuk dapat berkomunikasi dan melepaskan beban yang dia terima. And because inside His/Her heart, He/She knows that social being is what we really are...
Jumat, 22 Juli 2011
In The End...
Lost in a dream, Nothing is what it seems
Searching my head, For the words that you said
Tears filled my eyes, As we said our last goodbyes
This sad scene replays, Of you walking away
Time and again, She repeats let's be friends
I smile and say yes Another truth bends, I must confess
I try to let go, but I know We'll never end 'til we're dust
We lied to each other again, But I wish I could trust
My body aches from mistakes, Betrayed by lust
We lied to each other so much, That in nothing we trust
Trust hurts, Why does trust equal suffering
Absolutely nothing we trust
Penggalan lirik diatas adalah lirik lagu Trust dari Megadeth.
Lirik diatas menggambarkan sesuatu yang ada di dunia ini.
Sesuatu yang membentuk sebuah sisi tatanan sosial manusia.
Tatanan tersebut adalah persahabatan.
Apakah ada yang salah dengan persahabatan? Atau pertemanan?
Tidak ada yang salah dengan persahabatan atau pertemanan.
Sebuah hal yang sangat baik untuk dilakukan.
Bahkan ada sebuah pepatah yang sangatlah benar adanya, bahwa banyak teman itu terasa sedikit sedangkan punya musuh itu seperti punya musuh ribuan.
Namun sangatlah tepat pepatah ini untuk sesama jenis, dalam hal ini cowo dengan cowo atau cewe dengan cewe.
Lalu bagaimana dengan hubungan persahabatan dengan jenis kelamin berbeda?
Tidaklah masalah apabila telah terjalin pertemanan yang lama dan saling pengertian.
Nah, masalah mulai timbul bila hubungan tersebut telah diselimuti oleh perasaan yang munculnya dari hati.
Ini adalah masalah yang selalu muncul yang dapat kita temui dimana saja dan kapan saja.
Hampir semua orang pernah mengalami hal seperti ini.
Masalah mulai timbul ketika salah satu pihak (cowonya atau cewenya) memiliki pasangannya yang baru.
Semua perhatian berkurang dan tidak ada tempat lagi, persis seperti kita ditarik kemudian terlepas dan kita terjatuh.
Terkadang janji terucap untuk tetap bersahabat selamanya.
Banyak yang terjebak dalam situasi seperti ini, secara tidak sadar.
Namun hati manusia juga tidak dapat 100% terkontrol.
Hal ini diperparah dengan lingkungan sosial yang sangat membatasi hubungan pria dan wanita apabila salah satunya telah memiliki pasangan masing-masing.
Namun hal ini sebenarnya bisa diatasi dengan komunikasi 2 pasangan yang intens sehingga terjadi saling pengertian.
Tetapi tetap saja budaya dan lingkungan sosial selalu saja dapat mematahkan usaha yang telah terbangun. Dan butuh kekuatan yang lebih untuk menunjukkan keberadaan persahabatan tersebut serta keikhlasan pasangan dari dua sahabat tersebut, terlebih pasangan dari wanitanya. Sehingga dia dapat mengerti persahabatan tersebut.
Ketika pasangan dari wanita tidak mengerti, bagaimanakah si wanita dapat menepati janji untuk berteman selamanya, bersahabat selamanya bila dia tidak dapat memberi pengertian sekaligus memnuhi janji persahabatan.
Tragically, friendship of a man and a woman will brutally end when the woman married, in the name of family relation, culture, and devotion. How ironic....
Searching my head, For the words that you said
Tears filled my eyes, As we said our last goodbyes
This sad scene replays, Of you walking away
Time and again, She repeats let's be friends
I smile and say yes Another truth bends, I must confess
I try to let go, but I know We'll never end 'til we're dust
We lied to each other again, But I wish I could trust
My body aches from mistakes, Betrayed by lust
We lied to each other so much, That in nothing we trust
Trust hurts, Why does trust equal suffering
Absolutely nothing we trust
Penggalan lirik diatas adalah lirik lagu Trust dari Megadeth.
Lirik diatas menggambarkan sesuatu yang ada di dunia ini.
Sesuatu yang membentuk sebuah sisi tatanan sosial manusia.
Tatanan tersebut adalah persahabatan.
Apakah ada yang salah dengan persahabatan? Atau pertemanan?
Tidak ada yang salah dengan persahabatan atau pertemanan.
Sebuah hal yang sangat baik untuk dilakukan.
Bahkan ada sebuah pepatah yang sangatlah benar adanya, bahwa banyak teman itu terasa sedikit sedangkan punya musuh itu seperti punya musuh ribuan.
Namun sangatlah tepat pepatah ini untuk sesama jenis, dalam hal ini cowo dengan cowo atau cewe dengan cewe.
Lalu bagaimana dengan hubungan persahabatan dengan jenis kelamin berbeda?
Tidaklah masalah apabila telah terjalin pertemanan yang lama dan saling pengertian.
Nah, masalah mulai timbul bila hubungan tersebut telah diselimuti oleh perasaan yang munculnya dari hati.
Ini adalah masalah yang selalu muncul yang dapat kita temui dimana saja dan kapan saja.
Hampir semua orang pernah mengalami hal seperti ini.
Masalah mulai timbul ketika salah satu pihak (cowonya atau cewenya) memiliki pasangannya yang baru.
Semua perhatian berkurang dan tidak ada tempat lagi, persis seperti kita ditarik kemudian terlepas dan kita terjatuh.
Terkadang janji terucap untuk tetap bersahabat selamanya.
Banyak yang terjebak dalam situasi seperti ini, secara tidak sadar.
Namun hati manusia juga tidak dapat 100% terkontrol.
Hal ini diperparah dengan lingkungan sosial yang sangat membatasi hubungan pria dan wanita apabila salah satunya telah memiliki pasangan masing-masing.
Namun hal ini sebenarnya bisa diatasi dengan komunikasi 2 pasangan yang intens sehingga terjadi saling pengertian.
Tetapi tetap saja budaya dan lingkungan sosial selalu saja dapat mematahkan usaha yang telah terbangun. Dan butuh kekuatan yang lebih untuk menunjukkan keberadaan persahabatan tersebut serta keikhlasan pasangan dari dua sahabat tersebut, terlebih pasangan dari wanitanya. Sehingga dia dapat mengerti persahabatan tersebut.
Ketika pasangan dari wanita tidak mengerti, bagaimanakah si wanita dapat menepati janji untuk berteman selamanya, bersahabat selamanya bila dia tidak dapat memberi pengertian sekaligus memnuhi janji persahabatan.
Tragically, friendship of a man and a woman will brutally end when the woman married, in the name of family relation, culture, and devotion. How ironic....
Sabtu, 09 Juli 2011
The Parting Line
The Saggitary, a mythical warriors that roam the woods. The one that always look for life company, that can understand, and also help. The Saggitary, roam the land always, to hunt. One day he found a creature that look alone. He approaches the creature and it turn to be a cow. A cow that can be a good company, and he ask the cow to walk together, roaming the land. Both of them go around the land, that sometimes, they walk not on grass that soft, but also rocks. The cow have tendencies to find a better grass, that is the nature. The Saggitary have tendency to hunt, to be patience and stay when it fit. Days become month, until the day have come. The cow see a good grass to fulfill her needs, and The Saggitary realize that. The road to the grass is on the left, but the path that Saggitary prefer is on the right. They part in the end. Though not far the road separated, The Saggitary can see that it will join again. The saggitary realize that the cow is good life company and when the road back together he will ask the cow to follow his road. Though in the end, whatever the answer, The Saggitary will always find his way in this world.
FOR AHR
FOR AHR
Kamis, 01 Juli 2010
Ups I Did It Again....
Ada yang inget ga sih dengan tulisan yang jadi judul Yap, itu adalah kesan ketika orang secara sadar telah melakukan hal yang cukup merugikan dan pernah dilakukan sebelumnya, juga istilah diatas adalah judul lagu dari Britney Spears (P.S. I'm definitely NOT her fans). Kenapa judul ini keluar dan dasar apa tulisan ini ada, saya harus mengakui (shame on me) kalau saya baru saja nonton New Moon (Damn this!). Saya malas menonton awalnya karena film ini sangat Gay dengan banyak mempertontonkan cowo2 bertelanjang (Gay obviously, but i trying hard focus on the vampires). wkwkwkwkwk. Sebuah cerita pengorbanan cowo (werewolf) untuk menarik perhatian cewe (manusia) yang udah cinta ma orang (vampire)lain dan mendapatkan kenyataan pahit. To tell the truth, berapa banyak sih dari kita, cowo atau cewe, yang sering berusaha mati-matian menarik perhatian atau berkorban menjadi tempat curahan hati sementara, dengan tidak sadar, untuk orang yang dicintainya. Dengan sabar kita mendengarkan dan dengan kata2 yang pasti dan tenang kita menenangkan dan membuat ceria, membuat semangat kembali naik, main bersama dll. Dengan tidak sadar kita telah membawa diri kita naik ke awan. Dan kemudian, BAMM!!!, terhempas ke bumi setelah melihat atau mendengar kenyataan bahwa orang tersebut masih mencintai pasangan yang telah membuat hatinya sakit, dan sendirian kembali kita ditinggalkan. Marah, jengkel, frustasi, depresi, semua jadi satu campur aduk. Kejadian ini buat sebagian orang tidak hanya terjadi sekali saja, bisa lebih dari dua kali. Tentu saja ini adalah salah target yang dengan sengaja menyingkirkan kita dari pikiran dengan secepat kilat. Namun kita juga punya andil dalam kejadian seperti ini. Kita mengambil bagian dengan dengan sengaja menjadi tempat sementara tanpa waspada apa yang akan terjadi. Memang dengan waspada kita akan tertahan untuk memberi perhatian penuh. Ada dasar untuk semua ini, yaitu karena tiap orang punya otak dan hati masing2. Dimana tiap orang punya keseimbangan otak dan hati yang berbeda dalam menentukan keputusan dalam hidupnya. Namun dengan waspada maka kemungkinan kita untuk terjatuh dalam lubang yang sama menjadi kecil. Bila kita menemukan orang yang kita idamkan atau teman yang bersedih bantulah dia untuk bangkit dan dengan menjaga diri agar tidak terjatuh. Because in the end most people follow their heart not their brain, and when blinded us the heart betrayed.
Jumat, 04 Juni 2010
Someday...
Someday I'm gonna be.... Suatu saat saya mau.... Berapakali kita berkata dengan awalan seperti itu ataupun mendengar teman atau kolega berkata tentang angan-angan mereka. Namun terkadang angan-angan tersebut tak pernah terwujud sama sekali, hanya karena kesibukan kerja ataupun ketidakmauan dari pemilik angan-angan untuk mewujudkan angan-angan mereka. Mungkin terdengar seperti sebuah teori, namun sebenarnya bila kita mau maka saat yang ditunggu akan datang. Tinggal bagaimana kita memanfaatkan kesempatan yang telah ada didepan mata. Beberapa teman berangan-angan memiliki toko mainan, yang karena kesibukan maka mimpi tersebut hilang, walau kesempatan tersebut telah ada. Seorang teman yang lain sangat memimpikan untuk menari karena itu adalah impiannya dan ingin mengajar nari. Namun karena kesibukan maka harus memendamnya untuk waktu yang tidak tentu. Saya pribadi ingin punya wargame store, tapi ya klasik juga ga punya duit untuk bangun usaha. Namun perlukah kita menanti begitu lama? Dengan sedikit jeli melihat celah dan menyisihkan waktu maka angan-angan tersebut dapat terwujud. Maka mulailah dari sekarang untuk melihat celah dan fokus pada impian. Toh para pencipta mobil dan pesawat terbang jaman dahulu serius dengan impiannya. Namun dalam usaha mewujudkan impian tersebut mungkin kita sedang memngerjakan hal lain atau bekerja pada perusahaan tertentu. Jangan juga kinerja kita menurun, sehingga dapat membuyarkan jalan menuju impian. Namun jangan sampai kita kehilangan impian kita. Mulailah merintis, tak ada kata terlambat. Someday will always be someday unless we seize the day.
Langganan:
Postingan (Atom)