Rabu, 26 Mei 2010
Are You Grown Up?
Grown up people atau manusia dewasa. Kedewasaan adalah hal yang perlu untuk dimiliki setiap orang yang sudah cukup umur dan sudah banyak pengalaman. Banyak orang bilang bahwa kedewasaan itu sejalan dengan apa yang dinamakan umur. Namun apa itu benar? Setahu saya semua itu adalah sebuah kebohongan besar jaman sekarang. Karena banyak dari orang dewasa tersebut dengan segala pengalamannya malah menjadi childish. Terlalu sering berhadapan dengan orang yang karena ketidaktahuan akan kelebihannya, dia menjadi kekanak-kanakan dan paranoid. Namun banyak juga karena salah pergaulan maka orang dapat menjadi kaya anak kecil. Dan kedewasaan tidak bergantung pada umur dan juga tingkat pendidikan. Karena banyak orang cukup umur dan berpendidikan tinggi tapi kaya anak kecil. Dalam organisasi dikenal dengan apa yang disebut sidang, dimana kita menanyai seseorang karena kurangnya perhatian akan tujuan dalam organisasi tersebut. Dimana tujuan tersebut harus bersama-sama dilaksanakan. Dalam pekerjaan mungkin sidang dilakukan oleh pimpinan ataupun badan pengawas. Namun apakah hal tersebut dapat terjadi dalam lingkungan pertemanan, dimana lingkungan pertemanan tidak memilliki hukum? Jawabannya adalah tidak. Karena pertemanan hanya berdasar atas kecocokan individu sehingga istilah pertemanan tersebut dapat terjadi. Bila tidak suka maka lebih baik untuk melepaskan diri, bukan dengan menyidang sehingga pihak yang tidak cocok mau menurut sesuai aturan pertemanan satu pihak yang lain. Setiap orang harus mengutamakan rasa saling berbagi dalam berteman dan berpikir logis dalam setiap masalah pertemanan, bukan karena kompor yang dinyalakan orang lain, terlebih anak kecil yang belum banyak pengalaman hidup. Juga kurangi egoisme dalam berteman. Namun memang harus didefinisikan apa teman menurut kita sendiri. Saya rasa teman adalah orang yang telah berbagi rasa senang dan sedih bersama serta dapat diajak bertukar pikiran. Teman yang dapat berubah dewasa bila dibutuhkan. Grown Up Please.
Minggu, 23 Mei 2010
Heritage
Heritage adalah warisan kalau bahasa Indonesianya. Tiap budaya, negara, orang punya warisan kebudayaannya masing-masing. Walau hanya sedikit, orang jawa di Suriname masih ingat warisan budaya mereka yang sudah terpisah jauh dan jangka waktu yang sangat lama. Orang Ambon di Belanda juga masih mengingat kebudayaan mereka. Tapi maaf bukan orang rantau ke Malaysia yang terus sama pemerintahannya diaku-aku jadi budaya mereka. Tiap individu membawa warisannya kemanapun mereka pergi, setidaknya mereka mengingat siapa orang tua mereka atau dimana dia dilahirkan. Setelah menunggu lama akhirnya bisa juga melihat silsilah keluarga. Walau sudah telah empat generasi. Dibaca-baca, dibaca-baca, ternyata terhubung dengan banyak orang. Jadi kemungkinan saya bersaudara dengan orang lain itu sangatlah besar. Teryata warisan keluarga saya cukup besar. Bila silsilah keluarga itu terjabar luas sampai ke generasi yang lahir detik ini, mungkin lapangan bola ga akan cukup. Semua ini membuktikan bahwa kita mempunyai suatu warisan yang sangat-sangat dilupakan dan sudah ada dari jaman Nabi Adam A.S.. Bila kita melepas semua atribut , baik itu agama, politik, budaya, dan kepentingan, kita akan sadar bahwa kita semua adalah saudara, dan itu adalah warisan utama kita.
Kamis, 20 Mei 2010
Art In Everybody
Pernah ga sih kita dengar pendapat seseorang tentang sebuah karya seni? Celotehan mereka beragam-ragam mulai dari ungkapan kagum, atau karya tersebut sebagai masterpiece, atau kekaguman bahwa kemampuan mereka belum mampu menyamai sang pembuat karya seni. Namun bila mereka ditanya apakah mereka mampu untuk membuat karya seni yang sangat mudah setelah melihat sebuah maha karya seni, mereka sebagian besar menjawab dengan spontan bahwa mereka tidak bisa karena mereka tidak berbakat. Memang harus diakui beberapa karya seni sangatlah tidak rumit dan mungkin hanya berupa garis. Namun menjadi sebuah maha karya karena memiliki jiwa. Namun, benarkah seni hanya untuk orang berbakat? Jawabanya adalah tidak sama sekali, karena pekerja seni dan kita memiliki otak yang sama dan hanya penggunaan otak saja yang berbeda. Sering kali kita tidak menyadari bahwa apa saja yang kita lakukan didunia ini adalah sebuah karya seni. Contohnya memasak. Saya dapat menunda pergi keluar rumah hanya untuk menunggu ibu selesai menggoreng tempe mendoan atau ikan bakar bumbu rica-rica buatannya. Seseorang rela pergi ke daerah pelosok untuk makan lotek misalnya. Atau juga orang dapat pergi ke restoran atau kafe yang makanannya ga enak dan mahal hanya untuk menikmati suasan restoran atau kafe tersebut. Orang bilang baju yang dibawakan oleh peragawati diatas catwalk adalah jelek dan tidak mungkin dipakai sehari-hari, namun dimata desainer dan pecinta fashion baju tersebut adalah mahakarya. Tutur bahasa seseorang beserta cara gerak tubuhnya termasuk gerakan tangan dan senyuman merupakan seni, terutama didunia marketing. Semua mimpi dan tujuan hidup kita adalah seni. Bahkan menggambar cumi-cumi bisa jadi mahakarya. Contoh diatas merupakan sebagian kecil dari seni yang ada di diri kita. Seni yang tidak perlu untuk disebutkan tidak ada dalam diri kita. Kita hanya perlu untuk mengasah segala kemampuan dan keahlian kita. Sehingga kemampuan dan keahlian kita tersebut menjadi sebuah karya seni yang bila tidak untuk orang lain setidaknya untuk diri kita sendiri. Coz Life Is An Art.
People Variety
Ga perlu dijelaskan lagi bahwa manusia di dunia ini berbagai macam bentuk dan ukuran. Mulai dari pendek sampai tinggi, mulai kurus sampai gembrot, mulai kulit hitam samapai albino. Catatan tentang berbagai macam bentuk manusia ga akan cukup dalam satu buku. Namun walau banyak dari kita berbeda dalam bentuk, kita disatukan oleh sebuah sistem dan kebiasaan dalam bentuk kebudayaan. Kebudayaan adalah salah satu yang membentuk karakter kita. Seseorang yang tinggal dengan begitu lama pada suatu daerah dengan kebudayaan yang bukan kebudayaan asli dari mana orang tersebut berasal akan ikut berubah sesuai dengan kebudayaan dimana orang tersebut tinggal. Contohnya adalah perbedaan antara orang kulit hitam amerika dan afrika. Mereka sudah tidak memiliki cara pandang hidup yang sama. Dalam hidup kita akan menemukan berbagai macam orang dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Dimana kita mengetahui bagaimana cara pandang orang-orang tersebut dalam memecahkan masalah dan juga korelasinya dengan kita bilamana kita harus bekerjasama dengan mereka. Pada awalnya kita mungkin akan menemukan keragaman manusia didunia kuliah atau bila aktif di luar kegiatan SMA mungkin kita juga dapat menemukan hal ini. Dengan bertemu berbagai sifat kita dapat belajar untuk bertahan ataupun menyesuaikan diri. Disini juga kita akan siap dalam menghadapi hidup. Dimana kita dengan pengetahuan atas sifat seseorang dapat bertahan pada tujuan dan mengarahkan tanpa menimbulkan sakit hati. Karena hidup itu bukan hanya dengan seenak sendiri selalu bereogis ria menginginkan apa yang kita mau tanpa memikirkan orang lain dan tidak berkontribusi dalam pemecahan masalah yang ada. Dan tanpa disadari bahwa dengan mengetahui berbagai macam budaya dan sifat orang yang ada diluar sana kita telah merasakan hidup yang sebenarnya.
Selasa, 18 Mei 2010
Sometimes
Sometimes dalam bahasa Indonesia berarti sesekali. Sesekali berarti hanya melakukan atau merasakan yang tidak sering dan mungkin hanya sekali saja. Banyak hal yang seharusnya kita rasakan, namun tidak bisa dikarenakan keterbatasan waktu, biaya, ataupun kesempatan. Beberapa sesekali ini mungkin dianggap buruk bagi sebagian orang. Namun terkadang kita harus mengalami suatu kejadian yang tidak mengenakkan ataupun mendapat kesempatan mencoba sesuatu yang buruk. Sesekali kita harus makan kaya babi untuk bisa menikmati makan seperti raja di cerita fantasi. Sesekali kita harus makan dengan table manner untuk bisa merasakan makan cara para pembesar negara. Sesekali kita harus minum minuman keras untuk merasakan bahwa mabuk itu tidak enak dan menyusahkan. Sesekali kita harus merasakan makan masakan pedas untuk mengetahui nikmatnya es teh yang disajikan. Sesekali kita harus merasakan berada didalam bengkel cat untuk merasakan bahwa penting pake respirator. Sesekali kita harus merasakan dateline (ato deadline sih benernya?), untuk merasakan bagaimana dibawah tekanan. Sesekali kita harus ditampar atau dipukul orang agar kita berpikir lagi bila harus melakukannya. Sesekali kita harus mengeluarkan uang kerja keras kita semuanya dalam satu jam hanya untuk menghargai kerja keras kita selama ini. Sesekali kita harus nonton konser untuk mengetahui kemampuan musikalitas pemusik/penyanyi yang kita sukai. Sesekali kita harus mendengarkan jenis musik lain agar pengetahuan kita makin beragam akan musik. Sesekali kita harus mengalami kecelakaan untuk mengetahui kita hidup. Sesekali kita harus merasakan putus cinta untuk mengetahui betapa berkualitasnya cinta yang kita miliki. Sesekali kita harus jalan dengan lawan jenis yang bukan pasangan kita untuk mengetahui betapa berharganya pasangan kita. Dan masih banyak lagi hal lain didunia ini. Keputusan dalam menjalankan hal yang sesekali itu akhirnya bergantung pada diri kita. Lakukanlah sesekali untuk mengetahui betapa berharganya hidup kita yang singkat ini di dunia. Sometimes just sometimes.
Rabu, 05 Mei 2010
Compliment, denied
Sebuah penelitian dilakukan dan hasilnya adalah pria Indonesia sangat jarang untuk melakukan pujian terhadap pasangannya. Dalam hal ini pujian cowo terhadap cewe, homo and lesby get the fuck out. Pujian, menurut salah seorang psikolog terkenal dapat mendorong orang untuk berbuat kembali hal yang dipujikan. Diharapakn bahwa pujian tersebut ditujukan untuk hal yang positif. Seperti contohnya untuk memuji pegawai karena kerja yang baik, atau memuji anak karena mendapat nilai bagus, juga untuk memuji pasangannya karena terlihat sangat memukau. Namun perlu diingat bahwa memuji disini karena ketulusan hati, bukan dengan maksud untuk menjilat dan mencari keuntungan lain. Namun mengapa hasil penelitian menunjukkan bahwa cowo jarang sekali memuji wanitanya. Hal ini dikarenakan, salah satunya karena penahanan diri dari cowo tersebut. Sebuah penahanan diri yang diakibatkan oleh budaya wanita Indonesia yang msebagian besar masih tertutup dan belum open minded. Para pria selalu merasa tertahan bila akan memuji karena khawatir akan dikatakan sebagai pria gombal. Atau lebih parah ditampar dimuka umum. Namun memang harus diakui bahwa banyak pria gombal diluar sana dan saya bukan salah satunya. Atau bahkan dikatakan sebagai pria GJ, ga jelas, atau malah dipandangi dengan sirik seraya weanita tersebut berkata, "apa sih!", ato "sapa sih kamu". Pujian buat saya adalah sesuatu yang datang dari hati, pujian bahwa wanita yang saya puji cantik, smart, seksi dan sebagainya, juga pujian guyonan yang bukan merendahkan. Namun dengan berkembangnya kesetaraan gender dan hal sejenisnya, sebuah pujian dapat dinyatakan sebagai pelecehan seksual. Pada dasarnya wanita itu senang dipuji (buat yang baca, kalo anda wanita no offense yah, see yourself). Disinilah kita sebagai pria dituntut untuk belajar dengan baik bagaimana cara memuji teman wanita kita. Bagaimana memuji dengan pintar, sehingga pasangan kita terdorong untuk lebih bebuat yang terbaik untuk kita dan sekitarnya. Namun perlu juga diingat bahwa ini di Indonesia, kita tidak boleh sembarangan memuji. Lihat dengan pasti apakah wanita tersebut open minded atau tidak. Apakah ia dapat menganggap pujian tersebut dengan santai atau tidak. Memuji bukanlah hal yang harus ditahan dengan alasan takut dibilang gombal atau ditampar. Bila terjadi hal tersebut, mungkin kita sebagai lelaki salah sasaran atau memang wanitanya saja yang frigid. Dan keluarkanlah pujian tersebut dari dalam hati.
Between Desire, Effort, And Obstacle
Pernahkah kita merasa bila kita sedang menginginkan sesuatu maka segala usaha yang kita lakukan akan dimudahkan. Sebuat buku luar, yang juga sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia "The Secret", mengungkapkan bahwa hal tersebut dapat dimungkinkan karena sugesti positif yang kita keluarkan. Sebuah sugesti positif yang dapat membantu kita untuk lebih berusaha untuk menggapai apa yang kita inginkan. Kalau dalam bahasa Indonesia berlaku pepatah "Dimana ada kemauan, disitu ada jalan". Sebuah pepatah yang selalu dikeluarkan oleh orang yang sedang memberi semangat ketika teman, keluarga, atau koleganya sedang terpuruk. Namun, percaya atau tidak sebenarnya pepatah itu kurang tiga kata menjadi "Dimana ada kemauan, disitu ada jalan, dan cobaannya". Cobalah merenung sesaat pada pepatah yang baru ini. Percaya atau tidak, dirasakan atau tidak, setiap kita sedang berusaha untuk mewujudkan keinginan, selalu saja datang cobaan. Baik itu, sakit, susahnya birokrasi, susahnya materi, sulit bekerjasamanya kolega, dan yang paling sering muncul adalah yang namanya "malas". Yup, malas adalah penyakit umum manusia yang sering muncul. Apakah pernyataan saya ini menegatifkan pepatah membangun diatas? Mungkin untuk beberapa orang, namun buat saya itulah kenyataan. Ada sebab maka ada akibat. Isaac Newton dalam hukum fisikanya mengungkapkan bahwa setiap ada aksi maka akan ada reaksi. Namun bila kita menyadari keberadaan cobaan dalam setiap usaha kita, apa yang kita lakuakan? Kalau badan kita tidak dalam kondisi fit dengan kata lain sakit keras, ya mau ga mau kita harus usaha, dan kita diharuskan untuk lebih keras berusaha setelah kita sembuh, dan kita lihat hasilnya. Jika gangguan itu dari yang lain, maka kita harus mengusahakan agar gangguan tersebut dapat dipecahkan. Semua itu berdampak pada hasil yang akan kita dapatkan. Dari situ kita dapat melihat dengan bangga semua usaha yang kita lakukan agar apa yang kita inginkan dapat dicapai. Have a nice try.
Minggu, 02 Mei 2010
Love vs Zodiac
Again, hasil debat kusir. Malem minggu yang ramai dengan debat kusir. What do you think? Banyak juga orang yang menghubungkan zodiak dengan cinta, menjadikannya sebagai sebuah sugesti dasar dalam sebuah hubungan. Saya ga percaya seratus persen dengan yang namanya zodiak ataupun shio. Namun beberapa sifat seseorang itu konstan sesuai dengan zodiaknya. seperti cancer dengan keras kepalanya atau pisces dengan moody-nya. Namun seberapa penting sih zodiak sebenernya. Mengetahui sifat dasar seseorang berdasarkan zodiak sebenarnya membantu pada saat terjadi konflik internal antar pasangan. Dari sana kita dapat mencari jalan untuk meredakan kemarahan pasangan kita dan juga mandapat jalan dari masalah yang sedang dihadapi. Zodiak bukanlah sebuah alasan untuk mengagalkan sebuah hubungan, karena mungkin saja berlawanan zodiak membuat penyelesaian permasalahan hidup dapat dicapai. Asal perlu diingat, perlunya penurunan ego dalam penyelesaian sebuah masalah. Love based on zodiac is a no-no.
Measuring
Seorang teman , atau mungkin udah beberapa sih, menulis status yang intinya agar orang tidak menghakimi (nge-judge) dengan asal. Terkadang kita dihakimi/dinilai bukan karena diri kita yang sebenarnya. Hal ini mungkin karena orang lain yang tidak mengenal kita dengan baik, hanya mengenal kita dari apa yang kita telah perbuat. Bukan salah mereka seratus persen dan bukan salah kita juga untuk tidak membuka diri kita seratus persen pada orang lain. Namun bukan hanya diri kita yang terkadang dinilai secara salah, namun kadang kita juga bisa salah dalam menilai sifat seseorang. Beberapa kali juga saya salah dalam menilai seseorang. Menilai seseorang bukan hanya dibutuhkan pengenalan yang lebih dalam, namun juga perlu yang namanya observasi lingkungan orang tersebut. Karena sifat seseorang dapat pula berubah tergantung lingkungan dimana dia berada. Kita dapat menilai seseorang dengan cara berkomunikasi dengan orang tersebut, sehingga kita dapat mengetahui cara pandang dia terhadap suatu hal yang menghasilkan suatu kesimpulan dimana kita akhirnya dapat menilai seseorang tersebut. Memang betul, kadang kita terpaksa untuk menilai seseorang dengan cepat, namun terkadang hal tersebut menjadikan kita salah persepsi, disilah apa yang dikatakan misscommuication dapat terjadi. Banyak berkomunikasi dengan berbagai macam tipe manusia dari berbagai macam budaya dapat melatih kita untuk tidak cepat menilai orang dan juga bila diperlukan dapat dengan cepat pula menilai dengan tepat sifat seseorang. Just don't quick to judge someone until you know the truth.
Langganan:
Postingan (Atom)