Kamis, 20 Mei 2010
Art In Everybody
Pernah ga sih kita dengar pendapat seseorang tentang sebuah karya seni? Celotehan mereka beragam-ragam mulai dari ungkapan kagum, atau karya tersebut sebagai masterpiece, atau kekaguman bahwa kemampuan mereka belum mampu menyamai sang pembuat karya seni. Namun bila mereka ditanya apakah mereka mampu untuk membuat karya seni yang sangat mudah setelah melihat sebuah maha karya seni, mereka sebagian besar menjawab dengan spontan bahwa mereka tidak bisa karena mereka tidak berbakat. Memang harus diakui beberapa karya seni sangatlah tidak rumit dan mungkin hanya berupa garis. Namun menjadi sebuah maha karya karena memiliki jiwa. Namun, benarkah seni hanya untuk orang berbakat? Jawabanya adalah tidak sama sekali, karena pekerja seni dan kita memiliki otak yang sama dan hanya penggunaan otak saja yang berbeda. Sering kali kita tidak menyadari bahwa apa saja yang kita lakukan didunia ini adalah sebuah karya seni. Contohnya memasak. Saya dapat menunda pergi keluar rumah hanya untuk menunggu ibu selesai menggoreng tempe mendoan atau ikan bakar bumbu rica-rica buatannya. Seseorang rela pergi ke daerah pelosok untuk makan lotek misalnya. Atau juga orang dapat pergi ke restoran atau kafe yang makanannya ga enak dan mahal hanya untuk menikmati suasan restoran atau kafe tersebut. Orang bilang baju yang dibawakan oleh peragawati diatas catwalk adalah jelek dan tidak mungkin dipakai sehari-hari, namun dimata desainer dan pecinta fashion baju tersebut adalah mahakarya. Tutur bahasa seseorang beserta cara gerak tubuhnya termasuk gerakan tangan dan senyuman merupakan seni, terutama didunia marketing. Semua mimpi dan tujuan hidup kita adalah seni. Bahkan menggambar cumi-cumi bisa jadi mahakarya. Contoh diatas merupakan sebagian kecil dari seni yang ada di diri kita. Seni yang tidak perlu untuk disebutkan tidak ada dalam diri kita. Kita hanya perlu untuk mengasah segala kemampuan dan keahlian kita. Sehingga kemampuan dan keahlian kita tersebut menjadi sebuah karya seni yang bila tidak untuk orang lain setidaknya untuk diri kita sendiri. Coz Life Is An Art.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar